Senin, 22 Desember 2008

Pelesir ke Sister City Kota Bandung Harus Dipertanggungjawabkan

Anggaran sebanyak Rp 850 juta dari APBD Kota Bandung tahun 2008 untuk kunjungan ke kota-kota yang menjadi sister city Kota Bandung harus jelas peruntukannya. Jika ada sisa maka harus dikembalikan.

"Anggaran sebanyak itu untuk lima kota yang menjadi sister city Kota Bandung. Jika dalam tahun ini hanya 1 kota saja berarti harus ada sisa anggaran. Intinya anggaran tersebut harus dipertanggungjawabkan," ungkap Anggota Panitia Anggaran Endrizal Nazar saat dihubungi detikbandung, Jumat (22/8/2008).

Kelima kota tersebut yakni Fort Worth, Texas, Amerika Serikat, Braunschweig, Jerman, Suwon, Korea Selatan serta Yingkou dan Liuzhou, China.

Endrizal juga menjelaskan bahwa anggaran Rp 850 juta didesain untuk kepergian ke lima kota tersebut. "Anggaran Rp 850 juta ini untuk satu tahun. Memang di desain untuk lima kota," kata Endrizal.

Namun mengenai teknis keberangkatan baik jumlah rombongan ataupun kota tujuan menjadi tanggungjawab Pemkot Bandung. "Kita (Panitia Anggaran - red) hanya memprogram, teknis berapa orang dan kemana itu menjadi tanggung jawab Pemkot," pungkas Endrizal.

Pj Wali Kota Bandung Edi Siswadi bersama tiga pejabat Pemkot Bandung lainnya bertolak ke Texas sejak tanggal 19 hingga 29 Agustus mendatang.

bandung

Kota Bandung (kotamadya) adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau “Paris dari Jawa”. Karena terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata. Sedangkan keberadaan perguruan tinggi negeri dan banyak perguruan tinggi swasta di Bandung membuat kota ini dikenal sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia.

Bendera

Bendera Kota Bandung

Bendera yang digunakan oleh Kota Bandung adalah berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara Kota Besar Bandung tanggal 8 Juni 1953, Nomor 9938/53.

Bentuk bendera tersebut adalah seperti yang tercantum pada diktum Keputusan tersebut di atas sebagai berikut:

  1. Bendera yang dipergunakan oleh Kota Besar Bandung adalah tiga bidang jalur mendatar, masing-masing berturut-turut dari atas ke bawah berwarna HIJAU, KUNING, dan BIRU.
  2. Perbandingan-perbandingan antara lebarnya dan jalur-jalur tersebut di bawah huruf 'a' urutan dari atas ke bawah adalah 2:1:1.
  3. Perbandingan antara panjang dan lebarnya berbeda itu 7:5.

Referensi : Bendera Kota Bandung

[sunting] Sejarah

  • 1488 - Bandung didirikan sebagai bagian dari Kerajaan Pajajaran.
  • 1799 - VOC mengalami kebangkrutan sehingga wilayah kekuasaannya di Nusantara diambilalih oleh pemerintah Belanda. Saat itu Bandung dipimpin oleh Bupati R.A. Wiranatakusumah II.
  • 1808 - Belanda mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Nusantara setelah ditinggalkan VOC.
  • 1809 - Bupati memerintahkan pemindahan ibu kota dari Karapyak ke daerah pinggiran Sungai Cikapundung (alun-alun sekarang) yang waktu itu masih hutan tapi sudah ada permukiman di sebelah utara.
  • 1810 - Daendels menancapkan tongkat di pinggir sungai Cikapundung yang berseberangan dengan alun-alun sekarang. “Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd!” (Usahakan, bila aku datang kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun!”). Sekarang tempat itu menjadi titik pusat atau KM 0 kota Bandung.
  • 25 Mei 1810 - Daendels meminta bupati Bandung dan Parakanmuncang memindahkan ibukota ke wilayah tersebut.
  • 25 September 1810 - Daendels mengeluarkan surat keputusan pindahnya ibu kota Bandung dan sekaligus pengangkatan Raden Suria sebagai Patih Parakanmuncang. Sejak peristiwa tersebut 25 September dijadikan sebagai hari jadi kota Bandung dan R.A. Wiranatakusumah sebagai the founding father. Sekarang nama tersebut diabadikan menggantikan jalan Cipaganti, di mana wilayah ini menjadi rumah tinggal bupati sewaktu ibu kota berpindah ke alun-alun sekarang.
  • 24 Maret 1946 - Pembumihangusan Bandung oleh para pejuang kemerdekaan yang dikenal dengan sebutan 'Bandung Lautan Api' dan diabadikan dalam lagu "Halo-Halo Bandung".
  • 1955 - Konferensi Asia-Afrika diadakan pada tanggal 18 April 1955 di Gedung Merdeka yang dahulu bernama "Concordia" yang berlokasi di Jl. Asia Afrika, berseberangan dengan hotel Savoy Homann.
  • 2005 - KTT Asia-Afrika 2005

[sunting] Geografi

Pemandangan kota Bandung dari pegunungan di sebelah utara.

Bandung terletak di koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat. Dengan demikian, Bandung mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya.

Kota Bandung terletak di ketinggian ±768 m di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level). Daerah utara Kota Bandung pada umumnya lebih tinggi daripada daerah selatan. Rata-rata ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 dpl, sedangkan di bagian selatan adalah ±675 dpl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan yang membuat Bandung menjadi semacam cekungan (Bandung Basin).

Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum beserta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum. Dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir.

[sunting] Daftar Walikota

  • E.A. Maurenbrecher (1906-1907)
  • R.E. Krijboom (1907-1908)
  • J.A. van Der Ent (1909-1910)
  • J.J. Verwijk (1910-1912)
  • C.C.B. van Vlenier (1912-1913) dan B. van Bijveld (1913-1920)
  • B. Coops (1920-1921)
  • S.A. Reitsma (1921-1928)
  • B. Coops (1928-1934)
  • Ir. J.E.A. van Volsogen Kuhr (1934-1936)
  • Mr. J.M. Wesselink (1936-1942)
  • N. Beets (1942-1945)
  • R.A. Atmadinata (1945-1946)
  • R. Sjamsurizal
  • Ir. Ukar Bratakusumah (1946-1949)
  • R. Enoch (1949-1956)
  • R. Priatna Kusumah (1956-1966)
  • R. Didi Djukardi (1966-1968)
  • R. Hidayat Sukarmadidjaja (1968-1971)
  • R. Otje Djundjunan (1971-1976)
  • H. Utju Djoenaedi (1976-1978)
  • R. Husein Wangsaatmadja (1978-1983)
  • H. Ateng Wahyudi (1983-1993)
  • H. Wahyu Hamidjaja (1993-1998)
  • H. Aa Tarmana (1998-2003)
  • H. Dada Rosada, SH, MSi (2003-2013)

[sunting] Tempat yang sering dikunjungi

Jalan Asia-Afrika. Di jalan ini terdapat gedung tempat berlangsungnya konferensi Asia-Afrika tahun 1955

Bandung dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama berasitektur Belanda, antara lain:

Selain mengunjungi gedung-gedung bersejarah tersebut, banyak aktivitas menarik yang dapat dilakukan di Kota Bandung, seperti

Aktivitas menarik lain yang saat ini menjadi gaya mutakhir tersendiri di masyarakat adalah mengunjungi pusat barang bekas di Pasar Gede Bage, daerah Dalem Kaum, dan beberapa toko yang secara khusus juga menyediakan barang-barang bekas pakai dengan harga murah, seperti: BABE, Rasek, dsb. Dan ada juga tempat yang menyediakan barang-barang dengan harga yang lebih murah dan biasanya barang tersebut dapat dibeli secara grosir, seperti : Pasar Baru (sekitar Alun-alun Bandung), Pasar Andir, Dll. Selain itu juga bisa mengunjungi toko-toko sepatu dan tas yang ada di Bandung, seperti Elizabeth, Edward Forrer, Kawasan Cibaduyut, dll.

Hotel berbintang yang terkenal di Bandung adalah Hotel Papandayan (****), Preanger(*****), Panghegar (****), Sheraton (*****), Horison (****), Novotel (****), Aston Bandung (****), Hyatt Regency Bandung (*****), Jayakarta Hotel (****), Savoy Homann (****), Hotel Kedaton (***), Vue Palace (***), Arion Swiss Belhotel (***), Holiday Inn (****), Hotel Santika (****), G.H Universal (*****), Malya Bandung (*****), Aston Cihampelas (***), Grand Pasundan (****), The Luxton (****), Grand Aquila (*****), Hotel Sukajadi (***), dll. Coming Soon: Hilton Hotel Bandung (*****), Banana-Inn Hotel (****), Aston Pasteur, Grand Royal Panghegar (*****), Marbella Dago Pakar, Hotel Padjajaran (***), DLL.

Pusat perbelanjaan di Bandung:

  • Mall: Bandung Supermall (BSM), Istana Plaza (IP), Bandung Indah Plaza (BIP), Cihampelas Walk (Ciwalk), Paris Van Java (PVJ), King Shopping Center, ITC Kebon Kalapa, Lucky Square, Metro Indah Mall, Bandung Trade Center (BTC), Bandung Trade Mall (BTM). The Plaza IBCC, Pasar Baru Trade Center, Paskal Hypersquare, Setrasari Mall & Plaza. Coming Soon: CX (CiWalk Xtension)

[sunting] Transportasi

Warga Bandung biasanya menggunakan angkutan kota atau yang lebih akrab disebut angkot daripada taksi sebagai transportasi di dalam kota. Selain itu, bus kota juga menjadi alat transportasi warga terutama di jalan-jalan besar dan untuk rute-rute yang panjang.

Bandung pun memiliki sebuah bandara internasional, yaitu Bandara Husein Sastranegara yang menghubungkan Bandung dengan kota-kota lainnya di Indonesia dan juga Kuala Lumpur di Malaysia.

Bandung juga mempunyai dua stasiun kereta api, yaitu

Prasarana jalan di kota Bandung, antara lain, Jembatan Pasupati yang menghubungkan bagian utara dan timur Kota Bandung. Jembatan itu melewati lembah Cikapundung. Panjangnya 2,8 km dan lebarnya 30-60 m. Pada 25 Juni 2005 jembatan ini resmi dibuka. Jembatan ini rencananya akan menjadi land mark kota Bandung yang baru.

Bandung dapat pula di capai melalui jalan tol Padaleunyi yang menghubungkan Padalarang, Cimahi, Bandung sebelah selatan, dan Cileunyi. Selanjutnya, jalan tol yang menghubungkan Padalarang dan Purwakarta (Cipularang: Cikampek-Purwakarta-Padalarang) sudah dibangun. Jalan tol Cipularang digabungkan dengan Padaleunyi dan dinamai Purbaleunyi (Purwakarta-Bandung-Cileunyi). Jalan tersebut mempersingkat perjalanan antara Jakarta dan Bandung. Dengan adanya jalur ini, waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya 1,5 jam sampai dengan 2 jam. Jalan tol yang menghubungkan Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dan Soreang-Pasir Koja juga sedang dipertimbangkan untuk dibangun.

Jika di Jakarta dibangun jalur Bus Way, di Bandung akan dibangun jalur TMB (Trans Metro Bandung). Jalur khusus bus itu akan melayani bus khusus dengan jurusan Cibiru-Cibeureum. TMB akan melintasi jalan Soekarna-Hatta dari ujung timur (Cibiru) ke ujung barat (Cibeureum) kota Bandung.

[sunting] Media

[sunting] Media cetak

[sunting] Televisi

[sunting] Radio

Bandung memiliki puluhan radio swasta yaitu: RRI, Ardan 105.9 FM, Chevy 103.5 FM, Delta 94.4 FM, Female 96.4 FM, Hard Rock 87.7 FM, I-Radio Bandung 105.1 FM, K-Lite 107.1 FM, Maestro 92.5 FM, Maraghita 106.7 FM, MGT 101.1 FM, MQ 102.7 FM, Raka 98.8 FM, Trijaya 91.3 FM.

[sunting] Lainnya

[sunting] Perguruan Tinggi

Banyak perguruan tinggi ternama yang terletak di Bandung, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada masa pergantian abad ke-20. Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia, pernah mengenyam pendidikan di ITB. Beberapa perguruan tinggi lainnya antara lain sebagai berikut.


[sunting] Klub olahraga

[sunting] Trivia

  • Pada tahun 2006 Bandung mendapatkan predikat kota terkotor dari pemerintah, hal ini bertalian erat dengan status darurat sampah yang sempat terjadi di Bandung pada tahun tersebut. Sementara kota yang meraih penghargaan kota terbersih (penghargaan adipura) adalah kota Padang.

[sunting] Kota Kembar

[sunting] Masalah Pembangunan PLTSa di Bandung

Tahun 2009, rencananya Pusat Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Gedebage akan selesai dibangun. Tapi, pembangunan PLTSa sempat diprotes warga karena kurang menguntungkan. Namun, setelah pasangan Dada Rosada dan Ayi Vivanda menang dalam Pilwalkot Bandung 2008 PLTSa tidak jadi dibangun.

[sunting] Makanan Khas Bandung

Bandung sebagai salah satu tempat tujuan untuk wisata kuliner. Diantara makanan yang terkenal dari Bandung adalah:

  • Siomay
  • Batagor
  • Lomie
  • Mie Ceker Akung
  • Cendol Elizabeth
  • Surabi
  • Oncom
  • Goreng Tempe
  • Peuyeum Bandung
  • Colenak (Dicocol Enak )atau dalam bahasa Sunda sebagai "Beuleum peuyeum digulaan".
  • Brownies Kukus
  • Cireng Isi (Terbuat dari sagu dengan bermacam isi didalamnya, seperti : keju, oncom, daging, dll)

[sunting] Galeri

Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai:

[sunting] Pranala luar

Rabu, 05 November 2008

Warga Bandung di Braunschweig International

Stan Indonesia diorganisasi dr Henny Sudradjat, dokter gigi asal Bandung yang bertugas di Dinas Kesehatan Kota Braunschweig.

SEJAK pukul 08.00 Waktu Eropa Tengah (WET) pada Sabtu, 28 Juni 2008, Kohlmarkt Braunschweig ramai dan disibukkan para pekerja. Kohlmarkt ini kurang lebih plaza untuk pasar kaget, seperti di Gasibu jika hari Minggu.
Berbagai stan didirikan untuk keperluan acara Braunschweig International, yang dibuka Burgermeister (Wali Kota) Braunschweig Dr Gert Hoffmann.


Informasi ini diperoleh Tribun dari Mimi Schlueter, warga Indonesia di Jerman yang pernah ikut menjembatani komunikasi saat Pemkot Bandung berkunjung ke Braunschweig setahun lalu.
Braunschweig International yang diadakan Stadt (Pemkot) Braunschweig setiap tahun sejak 28 tahun lalu merupakan ajang integrasi masyarakat di Braunschweig dan sekitarnya.
Terutama orang orang asing atau pendatang agar bisa berbaur dan hidup berdampingan dengan masyarakat setempat serta pendatang secara harmoni.


Braunschweig adalah sister city Kota Bandung, sister city tertua di Jerman Utara, yang berpenduduk 245.131 (statistik 30 Juni 2007). Tiap kilometer perseginya dihuni oleh 1.276 penduduk.
Di Braunschweig International inilah beragam budaya dari berbagai negara diperagakan di pentas dan bermacam makanan serta suvenir dari seluruh dunia bisa dinikmati.


Tahun ini untuk yang ketiga kalinya stan Indonesia ikut meramaikan acara ini, yang diisi dengan peragaan tari Indang dan tari Tempurung dari Sumatra Barat oleh Sanggar Ananda Braunschweig.
Tampil juga makanan khas Indonesia seperti sate saus kacang, mi goreng, nasi rendang, martabak mesir, kue wingko, serta tidak ketinggalan tentunya cocktail bali terkenal buatan Ibu dr Sudradjat.
Tahun lalu, acara ini dihadiri Teuku Darmawan, Konsul Jenderal RI di Hamburg, yang didampingi Herr Wofgang Sehrt selaku Presiden Deutsch Indonesische Gesellschaft (DIG) atau Persatuan Indonesia Jerman.


Juga hadir Herr Roland dari Staathochbaumanagement (seperti Bappeda) Provinsi Niedersachsen (Lower Saxony) Jerman Utara.
Stan Indonesia diorganisasi dr Henny Sudradjat, dokter gigi asal Bandung yang bertugas di Dinas Kesehatan Kota Braunschweig. Sebagai orang Indonesia, ini kebanggaan baginya untuk memperlihatkan Indonesia di Jerman, khususnya di Braunschweig.


Apalagi selama ini Indonesia belum pernah ambil bagian di Braunschweig International. Henny Sudradjat aktif di Indonesische Deutsche Freundeskreis (IDFK) atau Perkumpulan Persaudaraan Indonesia-Jerman.
Stan Indonesia, yang terletak antara stan Palestina dan Bosnia, berhadapan dengan stan Spanyol, Meksiko, dan Afrika Selatan, ramai dikunjungi.


Apalagi kalau Ibu Mai Munk sedang membakar satenya, yang menebarkan wangi bikin orang lapar. Satu porsi berisi tiga tusuk sate ayam plus sedikit nasi harganya 3,50 euro (kurang lebih Rp 50 ribu).
Itu sudah termasuk murah dibandingkan kalau makan di restoran atau warung di luar. Stan lainnya juga menebarkan wangi yang menitikkan liur untuk mencobanya, seperti stan Turki dengan wangi kebabnya. Atau stan Bosnia dengan cevapcici-nya, serta Jepang dengan shusi-nya. Masing masing punya cara tersendiri menarik pengunjung untuk mencoba masakan mereka.


Braunschweig International diikuti 30 perkumpulan warga dari seluruh dunia yang berada di Braunschweig dan sekitarnya. Ajang ini jadi pintu dunia untuk menyatukan kita bersama tanpa ada pembedaan lagi soal asal usul dan warna kulit.
"Stop Rasismus, Wir Sind Alle Auslander (Stop Rasisme, Kita Semua Orang Asing)." Ini slogan yang dipakai dalam even ini.


Untuk stan-stan Indonesia, ada juga flyer atau brosur terkait Visit Indonesia Year 2008 yang dikirim kedutaan dan konsulat. Di mana mana juga gencar diadakan Indonesische Tag atau Hari Indonesia.
Pekan ini digelar acara "Kampoeng Nusantara" di Hannover. Acara ini diorganisasi The Dream Team Saraswati Kultur Service, PPI Hannover, dan Samnok Wohnkultur.


Konsep Kampung Nusantara adalah membuat sebuah miniatur Indonesia lengkap dengan segala suasana dan pelayanannya. Ada gerbang masuk yang di situ orang akan diberi paspor dan visa untuk bisa menjadi warga legal di kampung ini.


Setelah memperoleh paspor, pengunjung bisa menikmati semua yang ada di arena. Tontonan kesenian dari berbagai daerah, mulai seni dari Banyuwangi, Batak, sampai poco-poco. Ada juga tukang ngamen, pop ndut, jazz, sampai lagu-lagu daerah.


Suara gamelan sayup-sayup, bau sate merebak di udara, minum teh kotak dingin, atau bir Bintang, kopi tubruk, dan onde-onde. Suasana diciptakan betul-betul seperti di kampung halaman.
Ada juga kios kopi tubruk sambil kenalan sama para dakocan (dagang kopi cantik). Main gaple, cap sa, kalau mau silakan. Pakai sarung, foto-foto bareng boleh-boleh aja. Lomba lari karung, junjung botol, bakiak ria, sampai lomba goyang dangdut, kalau mau.
Semua transaksi pakai mata uang rupiah. Ada money changer di sini. Juga dibuat warung kaki lima, ada becak, bajaj, tukang ngamen, siaran RRI, cowok-cewek ganteng Hannover pun diundang. Kampung Nusantara dihelat 5 Juli ini.

Jumat, 31 Oktober 2008

Apa Manfaat Sister City?

Kota Bandung telah menjalin kemitraan dengan 5 kota di dunia. Dua diantaranya dijalin oleh Dada Rosada saat Bandung menjadi tuan rumah penyelenggaraan peringatan 50 tahun Konferensi Asia-Afrika tahun 2006, Jumat (22/8/2008).

Kota Braunschweig, Jerman menjadi sister city terlama Kota Bandung. Pada tanggal 24 Mei 1960 telah ditandatangani Piagam Ikatan Persahabatan Bandung-Braunschweig oleh Duta Besar RI Dr Zairin Zain dan Hans Gunther Weber (Direktur Kota) dan Oberburgermeister (Wali Kota Braunschweig) Martha Fuchs.

Piagam tersebut disempurnakan setelah ditandatangani oleh walikota Bandung R Priatnakusumah serta utusan Braunschweig Prof Dr George Eckert pada tanggal 2 Juni 1960 di Bandung.

Kerjasama Braunschwieg ini, merupakan kerjasama yang paling lama di Indonesia. Bidang kerjasama meliputi ekonomi, sosial budaya, pendidikan, pertukaran pemuda, pelatihan, kesenian dan olahraga. Titik berat pada bidang sosial budaya, pelatihan dan pertukaran pemuda.

Berikutnya adalah Kota Fort Worth di Texas, Amerika Serikat. Latar belakang kerjasama dengan Fort Worth terjadi karena perjanjian kerjasama IPTN dengan pabrik helicopter BELL. Pada masa BJ Habibie menjabat sebagai dirut IPTN.

Pada tanggal 2 April 1990 Wali Kota Bandung Ateng Wahyudi dan Wali Kota Fort Worth Bob Bolen menandatangani kerjasama.

Bidang kerjasama, meliputi ekonomi, pendidikan, pelatihan, kesenian, pertukaran pemuda dan sosial budaya. Dalam rangka mendongkrak prestasi persepakbolaan di Bandung.



Dari sekian banyak sister city Bandung, apa manfaat yang Anda lihat atau rasakan?

Kamis, 30 Oktober 2008

Walikota Terima Kunjungan Delegasi Suwon Korsel

-- Walikota Bandung H. Dada Rosada, SH, MSi, menerima kunjungan delegasi Kota Suwon Republik Korea, dipimpin Walikota Suwon, Hon Kim Yong – seo, di ruang tengah Balaikota, Selasa (25/01/05). Dihadiri anggota DPRD Kota Bandung Drs Tomtom Dabul Komar, mantan walikota Wahyu Hamijaya, dan sejumlah pejabat publik Kota Bandung.

Kunjungan Hon Kim Yong-seo ke Kota Bandung, didampingi anggota Dewan Kota Suwon Mr. Park Eung-yeo, Dir Bagum Kota Suwon Mr. Lee Juong-hwa, Presiden Kota-kota Cabang Kota Suwon Mr. Kim Ha-joo, Ketua Asosiasi Akhli Farmasi Mrs. Cha Young-hee, Kepala RS Kristen Kota Suwon Mrs. Shin Dong-ja, Wartawan Yonhap News Suwon Mr. Kim Jong-sik, Wartawan SBN Suwon Mr Jung Suong-hwan. Wakil Kepala bagian Hub Internasional Kota Suwon Mr Lee Taeg-yong, Bagian Hub Internasional Kota Suwon Mrs. Seo Young-mi.

Hon Kim Yong-seo dalam sambutannya mengatakan, kunjungan tersebut merupakan kunjungannya yang pertama dalam kerjasama Sister City Bandung dengan Suwon. Ia mendapat kesan yang baik dengan penampilan kota yang indah dan masyarakat yang sangat ramah. Dan menyatakan turut prihatin dengan musibah Tsunami di Aceh yang meninmbulkan korban jiwa yang sangat tinggi, serta mendo,akan agar Indonesia cepat keluar dari kesedihan, penderitaan dan segera mendapat kedamaian.

Delegasi Suwon sebelum berkunjung ke Kota Bandung, telah mengunjungi PMI Banda Aceh, untuk menyampaikan suplai dana bantuan sebagai bentuk keprihatinan dan kasih sayang dari masyarakat Suwon kepada rakyat Aceh. Pemerintah Korea bersama organisasi kelompok pengabdi di dalam negeri,termasuk masyarakat di Kota Suwon, telah mengumpulkan dana bantuan. Bantuan tersebut telah diserahkan melalui PMI Banda Aceh senilai 120 Juta Won atau Rp. 800 Juta dan 20 box obat-obatan.

Menurut Kim, setelah Suwon dan Bandung sepakat menjadi Sister City pada 27 Agustus 1997, sudah banyak interaksi antara dua kota. Dengan adanya kunjungan tersebut, diharapkan interaksi akan lebih meningkat dan lancar.

Berkait dengan rencana penyelenggaraan festival kebudayaan di Kota Suwon, Okteber 2005 mendatang, diharapkan Walikota Bandung dan delegasi Kota Bandung dapat hadir dalam kesempatan tersebut.

Walikota Dada Rosada dalam sambutannya menyatakan terima kasihnya, atas kepedulian warga Suwon yang telah membantu korban musibah di Aceh dan Sumatera Utara. Pemkot Bandung mengharapkan, kerjasama yang telah dibangun sejak 1997, dapat berlanjut dan meningkat, sesuai komitmen bersama, untuk kepentingan dan kesejahteraan kedua kota.

Dikatakan Walikota, Pemkot Bandung saat ini sedang melaksanakan beberapa program pembangunan yang langsung menyentuh masyarakat luas. Yaitu, penyelamatan lingkungan hidup dengan programnya revitalisasi Sungai Cikapundung, penghijauan Kawasan Tegallega dan daerah Punclut, serta pembuatan sumur resapan. Penataan infrastruktur kota, antara lain masalah transportasi, jalan dan pengembangan kawasan Gedebage. Dan 23 April 2005, Kota Bandung akan menjadi tuan rumah peringatan ke 50 KAA yang dihadiri lebih kurang 105 kepala negara dan kepala pemerintahan, dan mungkin termasuk Republik Korea. Salah satu agenda kegiatannya, adalah penanaman pohon di kawasan Tegallega, yang diharapkan kawasan tersebut menjadi Taman Asia Afrika.

Berkait dengan kegiatan tersebut, Dada Rosada mengundang Walikota Suwon untuk hadir berpartisipasi, dalam kegiatan revitalisasi Taman Tegallega dan pembangunan Taman Asia Afrika di Kota Bandung.

Sekilas Hubungan Kerjasama Sister City Kota Bandung.

Kerjasama Sister City Kota Bandung dengan kota lain di LuarNegeri, dikatakan Walikota dada Rosada, selain dengan Kota Suwon, Kota Bandung Juga menjalin kerjasama Sister City dengan Kota Braunschweig Republik Federal Jerman, dengan penandatanganan MOU 24 mei 1960. Kerjasama Sister City dengan Braunschwieg ini, merupakan kerjasama yang paling lama di Indonesia. Bidang kerjasama meliputi ekonomi, sosial budaya, pendidikan, pertukaran pemuda, pelatihan (praktikant), kesenian dan olahraga. Titik berat pada bidang sosial budaya, pelatihan dan pertukaran pemuda.

Kerjasama Sister City Kota Bandung dengan Fort Worth Amerika Serikat, MOU ditandatangani 1 April 1990. Dengan bidang kerjasama, meliputi ekonomi, pendidikan, pelatihan, kesenian, pertukaran pemuda dan sosial budaya. Dua tahun terakhir, Pemkot Bandung mendapat bantuan teknis melalui Fort Worth Sister berupa pelatihan penanganan keadaan darurat (emergency frefaredness) program
Sementara kerjasama Sister City Kota bandung dengan Suwon, MOU ditandatangani 27 Agustus 1997. Kerjasama meliputi bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan, kesenian dan olahraga.

Kerjasama bidang ekonomi, antara Kadin Kota Bandung dengan Kota Suwon, walaupun belum optimal, menunjukan hasil yang cukup menggembirakan Hal ini dibuktikan dengan intensitas hubungan dan bantuan dana dari Kadin Suwon kepada Kadin Kota Bandung dalam pembangunan gedung Kadin Kota Bandung.

Terkait dengan harapan dan keinginan walikota dalam meningkatkan prestasi persepakbolaan di Kota Bandung, khususnya keberadaan Persib yang sedang mempersiapkan diri mengikuti kompetisi XI liga Indonesia, memungkinkan adanya bantuan dan kerjasama dengan atlet sepakbola Kota Suwon.

Walikota Suwon mengatakan, harapan Walikota Dada Rosada, akan menjadi perhatiannya dan perlu dibicarakan lebih lanjut. Karena Kim mengakui, sebelum ia menjadi walikota Suwon, ia pernah menjabat ketua asosiasi sepakbola Suwon selama 14 tahun. Selain banyak menyumbangkan pemain nasional Korea berprestasi, banyak pelatih luar negeri yang juga ingin berkiprah di Kota Suwon, bahkan mempunyai supporter pendukung terbanyak di Korea.**tohir